Karena julukan itu terlalu istimewa buat saya, dan saya merasa belum pantas mendapatkan julukan itu. Sebangga-bangganya saya dengan gunung, saya tak pernah bangga di sebut pendaki. Bukan karena pendaki tak keren, tapi apa sih saya ini? Pengetahuan pendakian saya pas-pasan, tak pernah ikut organisasi pencinta alam, belajar mendaki pun otodidak. Saya hanya orang yang jatuh hati pada gunung dan pendaki-pendaki keren yang saya temui selama di perjalanan. Saya hanya penikmat gunung yang menikmati setiap lekuk lukisan alam Allah yg begitu indah.
Saya hanyalah seorang penikmat alam…Yang hanya ingin menikmati keindahannya…Yang hanya ingin lebih mensyukuri nikmat Nya…
Itulah kenapa saya mendaki….!!! Saya sadar bahwa saya bukanlah seorang pecinta alam sejati. Setelah cukup seringnya saya menikmati keindahan dan keheningan rimba, saya masih takut untuk berkata “tidak” kepada mereka yang hingga saat ini masih saja MEMBUANG SAMPAH dan MENGOTORI LINGKUNGAN. Saya masih saja diam ketika limbah pabrik tetap dialirkan ke sungai-sungai ditepi rumah, meski air dan ikan disungai tersebut tercemar parah. Saya juga masih ragu bertindak ketika berbagai kezhaliman manusia merenggut hak-hak hewan dan tumbuhan dengan menggusur lahan produktif menjadi sebuah perumahan maupun pabrik.
Karena itu, saya bukanlah seorang pendaki gunung dan pecinta alam sejati….
Saya masih takut untuk berkata tidak kepada para perusak alam…! Biarlah saya menjadi seperti sekarang ini. Tetap menjadi penikmat alam dan pengagum ciptaan Allah agar saya merasa lebih dekat dan bersahabat denganNya...
comment 0 komentar
more_vert