Pendaki gunung juga manusia, mereka punya cinta dan rasa kasih sayang baik terhadap sesama manusia, alam atau terhadap sesama pendaki / pecinta alam. Cinta seorang pendaki berbeda dengan biasanya pasangan, beberapa pasangan pendaki yang sedang dilanda jatuh cinta meng ekspresikan minat mereka ber dua dengan menjelajahi beberapa gunung bersama, untuk mengenal siapa diri mereka dan seperti apakah pasangan mereka, di gunung kita tidak bisa menjadi orang lain, untuk mengetahui seperti apakah temanmu coba ajak mereka mendaki.
Karena dengan berjalannya waktu bersama, lelah bersama, kerja keras bersama yang selalu menunjukan siapakah kamu sebenarnya, apa kamu termasuk orang yang cukup egois terhadap teman – temanmu ataupun sebaliknya. “Mendakilah bersamaku dan kamu akan tau siapa aku” begitu bagi pendaki gunung yang sudah berpengalaman dalam menaklukan ketinggian meter diatas permukaan laut.
Seorang Pendaki Gunung Tau Jalan Pulang, meskipun mereka berhasil menaklukan gunung-gunung tertinggi dalam atau luar negeri mereka pasti merindukan rumah, rumah yang mereka maksud untuk bercerita mengenai perjalanannya, rumah yang mampu membuat mereka hangat dari dinginnya alam, rumah yang menerima mereka dengan cinta dan kasih sayang. Menjadi Pendaki Profesional membutuhkan usaha dan kerja keras yang cukup, bahkan seorang pendaki yang sudah banyak menaklukan puncak puncak gunung pun tidak dapat memprediksikan seperti apa cuaca atau keadaan diatas ketinggian meter diatas permukaan laut, hanya tuhan yang mampu menciptakan semua.
Entah mereka pulang dengan utuh atau hanya sebuah jasad yang sudah terbujur kaku. Seperti apakah alam, Se-Indah apakah itu tiap pendaki memiliki cerita yang berbeda beda menurut sudut pandang mereka masing masing dan hanya mereka yang dapat menikmati alam ciptaan Tuhan yang maha Esa.
Cinta seorang pendaki tidak menunjukan terhadap sesama manusia saja melainkan terhadap alam dan isinya, menjaga alam dan berusaha untuk tidak merusaknya adalah cara kita sebagai manusia mencintai alam. Sebuah cinta yang tidak dapat terukur oleh hal apapun dan dibandingkan dengan harta didunia ini karena alam selalu punya cerita, di alam kita mampu belajar, alam yang selalu memikat hati dan alam yang selalu member tanpa pamrih.
Dengan mencintai alam menjadikan kita sosok yang mawas diri, terhindar dari sifat tinggi hati karena dengan kesombongan dan ke egoisan yang kita bawa tidak akan menghasilkan apapun hanya akan membuat sebuah perjalanan itu sia sia, mengenal alam itu mengenal diri sendiri dengan belajar ber sabar dan menahan emosi untuk mencapai sebuah kemenangan terhadap ego diri masing masing. Alam adalah Guru Terbaik, dengan melakukan beberapa perjalanan mampu mengajarkan setiap penikmatnya ber syukur, ke indahan alam tidak sebanding apapun dengan harta didunia.
comment 0 komentar
more_vert