Guardian of the Forest - Landscape Senepis Riau

Deru suara mesin chainsaw sebagai salah satu penyebab keberadaan Harimau Sumatera (Panthera Tigris Sumatrae) yang sering mereka sebut dengan si Datuk Belang itu menjauh dan hanya aktif bergerak mencari makanan diarea camp pada malam hari. Suara auman si Raja Hutan ini pernah terdengar sangat dekat dengan camp utama karyawan.

Bagi mereka yang terbiasa berada di dalam hutan menganggap auman itu sebagai tanda persahabatan dari penunggu hutan. Kelestarian lingkungan hidup bagi satwa besar seperti harimau sangatlah penting yang harus tetap mereka jaga. Dari tanda auman itu, penggiat/pemerhati satwa harus lebih memperhatikan aktivitas didalam kawasan biodiversity (Lintasan Satwa) yang ada di Hutan Alam milik perusahaan.

Para pekerja berasal dari beberapa daerah, selain dari wilayah Riau ada juga yang dari luar riau. Bahkan, ada juga yang berasal dari luar pulau Sumatera. Para pekerja pengangkat balok mendominasi dari daerah Pacitan, sebuah kabupaten yang terletak di ujung barat daya Provinsi Jawa Timur berbatasan dengan Kabupaten Ponorogo. 

Sebagian besar pengangkat gelonggongan kayu ukuran besar itu berasal dari sana. Alasan lain perusahan mempekerjakan orang Pacitan adalah tenaga yang dimiliki cukup ekstra dibanding dengan orang-orang pada umumnya. Orang-orang pacitan ini mempunyai hobi makan akar tumbuhan palas. Palas ini dari jenis tumbuhan yang sering digunakan sebagai tanaman landskap atau daunnya diambil untuk dijadikan pembungkus ketupat.

Makanan dari Tumbuhan Palas

Terdapat beberapa jenis pokok palas yang ada didalam hutan Senepis diantaranya adalah jenis palas (Lucasia spp). Selain daun, batang dan akar tumbuhan ini juga banyak diminati oleh banyak orang. Makanan ini mempunyai kasiat untuk menambah stamina, nafsu makan, dan antibody terhadap serangan nyamuk.

www.rimbasatwa.com/
www.belantara.or.id/