Cara Mengetahui Kunci Sukses

Kemarin aku ngebaca postingan dari seorang mahasiswa berprestasi yang mengharuskan kita focus kuliah, agar bisa menjamin kehidupan yang lebih baik.

Statement di atas adalah opini subjektif, tulisan-tulisanku juga opini subjektif, jadi nggak ada yang salah nggak ada juga yang benar.

Dia bilang kuliah itu adalah sarana untuk menjalin jaringan dengan teman dan dosen, itu bener kalo mahasiswanya aktif saat kuliah, ikut organisasi atau jadi asdos. Tapi akan jadi useless kalo mahasiswanya emang dari sononya kutu kupret kagak mau gaul, gaulnya cuma sama diktat dan kasur. Gimana caranya dia punya banyak jaringan? Ikut MLM?

Dia juga bilang kuliah itu sarana untuk memperluas pola pikir dan wawasan, itu bener, tapi akan menjadi useless kalo mahasiswanya cuma kuliah – pulang – fotocopyan. Belajarnya cuma dari fotocopyan slide kuliah yang diupdate 5 tahun sekali, lebih pinter tukang fotocopy itu mah.

Pada dasarnya, apa pun yang kita lakukan selama itu bisa mengasah kita menjadi lebih tajam, maka itu baik. Kuliah secara strata memang membuat sarjana lebih dipandang daripada lulusan SMA. Tapi nggak jarang juga, orang-orang yang gak berpendidikan normal cara hidupnya lebih mulia daripada yang bertitle.

Sebenernya, apa pun jalan yang kita tempuh akan menghasilkan hasil yang baik jika kita konsisten. Kata-kata mahasiswa berprestasi di atas untuk focus kuliah, bisa jadi karena dreams dia emang mau jadi scientist, tentu focusnya beda kalo dreams-nya juga beda. Kalo mau jadi scientist, kuliah yang sungguh-sungguh; mau jadi businessman, berbisnis yang sungguh-sungguh; dan DO itu juga baik, jika sungguh-sungguh. *dikeplak

So, kalau Aku boleh mengoreksi, jangan focus pada kuliahnya, tapi focus pada mencari ilmunya. Karena nggak semua orang kuliah itu untuk belajar, tapi ketika orang belajar mencari ilmu, maka mereka sejatinya sedang ‘kuliah’. Ehem, Aku emang keren.

Eh tapi ada satu hal yang betul-betul Aku sepakati, yaitu ketika ditanya, “Pilih lulus apa DO?”, jawabannya,

Pilih lulus lah! Buat bangga orang tua dan calon mertua. Okesip