MASIGNALPHAS2101
6680671983845063762

3 Hal Penting yang Nggak Diajari Di Sekolah

3 Hal Penting yang Nggak Diajari Di Sekolah
Add Comments
9/06/2018

Anyway, bagi kamu yang sampe saat ini masih beranggapan bahwa cukup bermodal pengetahuan dari diktat kuliah akan mengantarkan kamu ke kehidupan yang mapan dan sukses, please stop, itu artinya kamu kurang piknik dan kurang wawasan.
Kenapa begitu, kalo kamu cukup pintar dan cukup open-minded, seharusnya kamu bisa lebih membuka diri terhadap kecenderungan di dunia luar, bahwa IPK dan otak adalah dua hal yang berbeda, nilai aja nggak cukup. Maksudnya, banyak orang-orang yang sukses di kariernya bukan berasal dari anak-anak yang sukses di sekolahnya.
So, kalo beneran prestasi kuliah itu nggak menentukan sukses karier, kira-kira apa ya yang nggak diajarin ke kita di kuliah, tapi ternyata sangat diperlukan dalam hidup ber-karier?

1. Keahlian Menjual

Ini cerita dari pengalamanku sendiri, dan mungkin dialami sama beberapa di antara kalian. Ehm, sering kasus ini terjadi di grup-grup WA yang lagi rame ngebahas sesuatu, dan kemudian salah satu member ngepost “Sorry numpang ngelapak…”, dan grup WA pun hening.

Suka ngalamin? Yes, mungkin hal ini terjadi karena di jurusan yang bersangkutan nggak pernah diajarin gimana caranya jualan, makanya di mana ada keramaian, di situ dianggap ada peluang, padahal cara jualan model kayak gitu: jualan cara kampungan.
So, kalo kamu berada di jurusan bukan marketing, nggak ada salahnya belajar marketing di luar aktifitas kuliah kamu, karena apa? Keahlian menjual akan sangat diperlukan ketika lulus nanti. Toh ketika ngelamar pekerjaan, itu adalah salah satu bagian dari ‘menjual’ diri, dan kebanyakan orang, gagal dalam menjual dirinya pas membuat CV atau interview kerja.
Bukti lain yang sederhana adalah, sebagian besar perusahaan membuka lowongan posisi marketing dan sales lebih banyak dibandingkan posisi lain, coba amati! Barangkali kamu sering menemukan lowongan kerja sebagai Sales Chief Officer, Medical Representative, atau Account Executive, jabatannya sih kedengeran keren, padahal istilah itu nggak lain dari tukang jualan. Ini membuktikan bahwa, kemampuan jualan adalah salah satu skill yang sangat dibutuhkan. Jualin skripsi gue dong?

2. Melek Finansial

Bagi sebagian orang, gaji 2 juta itu kecil, gaji 5 juta itu kecil, bahkan gaji 10 juta itu juga kecil. Sebenernya kecil nggaknya sebuah gaji tergantung sama gede kecilnya burungnya sih, eh salah, maksudnya tergantung gimana caranya kita memenej pendapatan dan pengeluaran.

Nah, ada temen gue bahkan yang digaji lebih dari 7 juta sebulan masih aja kekurangan, sedangkan temen gue yang lain cuma digaji 3 juta per bulan masih bisa menabung buat nge-DP rumah. So, di mana letak perbedaannya? Yaitu ada pada kemampuan ‘melek’ financial.

Beberapa sarjana di luar jurusan keuangan, kalo nggak nyari tau ilmu tentang memenej uang, mereka akan sulit beradaptasi dengan hidup yang penuh kebutuhan. Pas kuliah, kita terlalu disibukkan dengan laporan dan skripsi kuliah, sehingga nggak mawas diri tentang pentingnya mengelola uang dan berinvestasi.
Sadar nggak sadar, yang kita kerjakan justru belajar dengan giat biar dapet nilai bagus, kerja di perusahaan bagus, dan dapet gaji bagus. Padahal kalo kita berpikir logika, meskipun digaji 5 juta per bulan nanti, belum tentu dalam waktu 10 tahun kita udah punya tabungan untuk beli rumah atau kendaraan sendiri.
Coba kita itung, gaji 5 juta dalam 10 tahun, maka 10 tahun kemudian kita udah berhasil ngumpulin uang 600 juta. Dengan catatan selama 10 tahun itu kita kagak makan, kagak ganti-ganti baju, dan kagak ganti-ganti celana dalem. Padahal, kebutuhan pokok itu menghabiskan 30-40% pendapatan, belom lagi buat bayar pulsa dan paket internet, agenda kondangan, ‘balikin modal’ orang tua, biaya sewa rumah / kostan pas kerja, transportasi, atau biaya buat beli majalah bokep.

So, bagi kamu yang belom melek finansial, mulai belajar tentang keuangan deh.

3. Leadership Skills

Kemampuan kepemimpinan. Emang menurut kamu jadi ketua kelompok laporan itu cukup? Atau jadi ketua kelas yang kerjanya jadi asisten tukang fotocopy itu cukup? Kalo kamu mau berkarier sebagai pemimpin di perusahaan ala kadarnya sih bisa bisa aja. Tapi kalo kamu ngebayangin bakal bisa jadi manager di sebuah perusahaan bonafit dengan jumlah pegawai >1000 orang, rasanya bakal cuma jadi mimpi aja deh. Kalo pun kamu maksain memimpin sebuah divisi itu nanti, paling gedung perusahaannya tiba-tiba kebakaran ketika kamu tinggal beberapa hari.
Sadar nggak sadar, kemampuan memimpin itu sangat diperlukan untuk menunjang jabatan karier, bisa dibedakan antara orang yang kalem-kalem aja dengan orang yang punya integrity tinggi ketika mereka memimpin sebuah perusahaan. Biasanya, orang yang punya ambisi dan tegas dalam memimpin orang, kariernya akan cepat mendapat promosi. Terlebih kalo kemampuan leadership itu dipakai untuk mengembangkan usaha sendiri, pasti perusahaan tersebut juga akan semakin cepat berkembang.
Sebuah buku karangan John Maxwell yang berjudul Oh Yeah Baby Oh Yeah!, t*i! Kenapa otak gue kepikiran judul begituan?!! Judul yang bener Developting The Leader Around You, diterangkan di sana bahwa setiap orang itu punya nilai kepribadian dalam angka, mulai dari 0-100. Rata-rata sarjana kita, nilainya 65-an, yang artinya masih banyak fresh graduated kita yang levelnya sebatas employee.

Nah, kira-kira itu dulu, semoga bermanfaat bagi kamu semua. aku mau menjernihkan otak dulu. *keramas

image Source:  www.JagoanPassiveIncome.com
Hestech Indonesia

Innovasi di bidang Teknologi, Listrik, Teknik Komputer dan gaya Hidup. Info lainnya tentang praktik konservasi berbasis Sains, inovasi, dan kearifan lokal