MASIGNALPHAS2101
6680671983845063762

Berpeluh Rasa Mengantarkanmu ke Karir yang Bagus

Berpeluh Rasa Mengantarkanmu ke Karir yang Bagus
Add Comments
2/09/2018

Kira-kira aku lulus dari penjara 3 Tahun lalu, dan dalam waktu sesingkat itu - aku dan temen-temen seangkatan udah melanglang buana ke jenjang karier yang macem-macem,

Aku lulus dengan IPK cuma 3 koma, karena saking bete-nya susah dapet kerja, aku mencoba bereksperimen, “aku mau liat, siapa yang bisa lebih sukses, mahasiswa yang memperjuangin mimpinya, atau mahasiswa yang ngebela-belain lulus dengan IPK di atas 3.00.”

Bagi yang beranggapan punya IPK di bawah 3.00 itu bodoh, asal kamu tau, jadi bodoh itu nggak mudah.

Nah, buat kalian yang sampe sekarang masih merasa kalau nilai kuliah itu akan mengantarkanmu ke karier yang bagus, kamu mungkin benar, tapi mungkin dari cerita real ini, kamu bisa menyimpulkannya sendiri.

PERTAMA...

Nggak munafik, realita sarjana ber-IPK di atas tiga, bahkan sebelum wisuda banyak yang langsung dapet kerja. Beneran, mereka cepet dapet kerja! Dapet pekerjaan oke, bergengsi - jangan tanya soal gaji. Kebanyakan temen ku yang model begini, suka update status di FB tentang kerjaannya. Bisa dibayangin gimana perasaan temen-temen yang tak kunjung dapet kerja ketika ngeliat postingan itu. Panas.

Kalo kita ngumpul, gadget mereka masih sama seperti yang terakhir dipake pas ketemu di kampus. Terlihat sepertinya sedang mulai belajar mengelola uang. Entah kenapa, kesuksesan karier bisa dilihat dari gadget yang dipegang: gadget paling mahal, paling sukses kariernya, gadget yang butut, paling ngenes kariernya.

Beberapa udah ada yang menikah, dengan sebelumnya udah lama pacaran. Hmm, asumsi ku sih biaya nikah masih dibiayain orang tua. Beberapa ada yang menikah pake uang beasiswa. Buajing*n!

KEDUA...

Mahasiswa yang dulu kebanyakan demo atau berorganisasi, jadi nggak focus sama nilai kuliahnya, dan ketika lulus, mereka dihadapi dengan keadaan dan kebutuhan tapi susah dapet kerja. Pas kuliah, mereka sok ngerti arah pergerakan bangsa ini, tapi masih nggak tau kemana arah hidup diri sendiri. Maka, difase ini adalah tahun di mana aku melihat banyak temen-temen yang udah mulai pudar idealisme-nya, alasan mereka, “aku mau realistis sekarang.” Kasus paling parah, dulu ketika mahasiswa - dia anti banget sama amrik, tapi setelah lulus, dia jadi agen MLM produk-produk amrik. Bagi ku, itu kekalahan mental. Bagi kamu kaum idealis yang masih mahasiswa, jangan omdo, hati-hati.

Kalo kita ngumpul, banyak yang udah terlihat profesional, rambut klimis, busana necis. Badan mereka lebih sejahtera dibanding dulu pas mahasiswa, ditandai dengan perutnya yang membuncit, beberapa juga ada yang masih gitu-gitu aja.

Ada pasangan yang udah ngegendong bayi, ada juga yang ngegendong bayi orang, terus duduk di pojokan jembatan, itu gueh..

***********
Orang-orang yang terlihat hebat saat kuliah, beberapa nggak survive di dunia kerja. Sedangkan orang-orang yang diremehkan saat kuliah, sekarang menjadi orang-orang yang berpengaruh. “Apa korelasinya ya?“, aku bertanya-tanya. Persistensi yang tinggi terhadap mimpi, itu jawabannya...
Semoga bermanfaat, silakan menyimpulkan sendiri 

Oke, itu dulu. Bersambung mungkin.
Hestech Indonesia

Innovasi di bidang Teknologi, Listrik, Teknik Komputer dan gaya Hidup. Info lainnya tentang praktik konservasi berbasis Sains, inovasi, dan kearifan lokal