Dulu pas ke Gramed aku nemuin buku, 7KR (& Keajaiban Rezeki) Karya Ippho Santosa pakar otak kanan. Setelah kubaca, Isinya ngebahas tentang Pengembangan Diri.
Dan dapat disimpulkan bahwa;
"Keadaan itu terjadi lebih kepada kecenderungan cara berpikir, kebiasaan dan metode kerja setiap orang".Bingung ga? aku juga. Kira-kira begini nih perbedaannya; Mahasiswa Kiri cenderung;
- Mengandalkan logika
- Mengambil keputusan berdasarkan hasil yang pasti
- Individual
- In of the box, bekerja pada system
- Bekerja berdasarkan keteraturan
- Bekerja pada zona aman
- Mengandalkan insting dan intuisi
- Terbiasa dengan ketidakpastian dan risiko
- Mereka mempengaruhi orang (mungkin karena nggak bisa apa-apa kali ya)
- Out of the box, pendobrak system
- Tidak teratur
- Cepat bosan
Seriously...
Kebanyakan temenku yang sejak kuliah, mereka punya kebiasaan masing-masing, ada yang sukanya duduk di depan kelas, selalu nyatet materi kuliah, rajin ngerjain tugas & PR dll. Mereka juga punya kecenderungan, ngapa-ngapain sendiri; ke kantin sendiri, masuk kelas sendiri, pulangnya sendiri, bahkan boker aja sendiri (iyalah bego). Sebagian yang lain juga kurang gaul; abis kuliah langsung pulang, abis ujian langsung belajar lagi. (Baca: Golongan Kiri)
Kontradiksi …
Beda sama temenku yang anaknya gokil abis. Anaknya rame, susah diatur, cerdik, kadang licik sering juga kayak taik, bahkan berani gila di depan publik, kalo ngapa-ngapain nggak pake mikir (bilangnya sih itu instingnya) dan nggak jarang juga dia kena batunya. (Baca: Golongan Kanan).
Orang-orang yang golongan kiri benci banget sama anak ini.
“Dasar anak-anak gak jelas!Cuih.
Tapi entah kenapa anak kayak gini justru menyikapi hidup dan masalah dengan sederhana, dan ketika temannya ada masalah, entah kenapa dia yang paling care. Ya, mungkin itu cara dia basa-basi biar bisa dipinjemin utang. eaakk...
Soal pergaulan. Jujur, anak ini yang paling asik daripada temen yang lain.
Terus, apa hubungannya dengan karir...?
Kecenderungan di atas itu nggak mutlak, di setiap individu pasti ada pengecualian, nggak selalu Kiri student lebih baik, nggak selalu juga Kanan lebih baik.
Di dunia kerja nanti, setiap orang dibutuhkan untuk mengisi posisi tertentu. Di bagian keuangan contohnya, tentunya diperlukan orang-orang yang teratur dan strict, lebih tepat diisi oleh golongan Kiri, kalo diisi sama golongan Kanan, mungkin kebakaran itu perusahaan.
Atau di bagian marketing, lebih tepat diisi oleh orang-orang golongan Kanan, karena mereka cenderung lebih asik dengan klien-nya nanti.
Terus kenapa golongan Kiri bisa dipekerjakan sama golongan Kanan?
Ingat, otak dan nilai adalah dua hal berbeda, nggak bisa dijadiin relevansi. Bisa jadi golongan Kiri yang berada di atas golongan Kanan, karena mereka punya kecerdasan selain intelektual, misal kecerdasan emosional, punya pengalaman tertentu, atau main dukun.
Tapi betul adanya, keberhasilan itu biasanya relevan dengan leadership. Leadership ini erat kaitannya dengan influencing people (mempengaruhi orang lain) (Carnegie, 1936). Contoh mudahnya seperti Naruto dan Sasuke, Naruto itu bego, Sasuke itu jenius, tapi di akhir cerita Naruto yang jadi Hokage, karena dia menjadi leader dan mempengaruhi banyak orang.
Bukan berarti yang golongan Kiri nggak bisa jadi atasan juga. Akan lebih baik jika punya kedua kepintaran ini: intelektual dan emosional. Yang jelas, golongan mana aja bisa jadi boss, bisa juga jadi karyawan, tergantung hidup yang dia pilih. Gitu kali ya. Udah ah.
Bersambung mungkin...
Pustaka:
Ippho Santosa,7 Keajaiban Rezeki
Robert T, KiyosakiWhy A Student Work for C Student, and B Student Work for Government
Dale CarnegieHow to Influence People and Make Friends, Dale Carnegie
Source Image: www.linkedin.com, www.123rf.com, www.cartoonday.com
comment 0 komentar
more_vert