Routing, adalah sebuah proses untuk meneruskan packet-packet jaringan ke jaringan lainnya melalui sebuah internetwork. Routing juga dapat merujuk kepada sebuah metode penggabungan beberapa jaringan sehingga paket-paket data dapat hinggap dari satu jaringan ke jaringan selanjutnya. Untuk melakukan hal ini digunakanlah sebuah perangkat jaringan yang di sebut router. Router-router tersebut akan menerima paket-paket yang ditujukan ke jaringan di luar jaringan yang pertama, dan akan meneruskan paket yang ia terima kepada router lainnya hingga sampai kepada tujuannya.
Photo by Thomas Jensen on Unsplash |
Jenis-jenis Routing :
1. Static Routing
Routing Statik adalah sebuah router yang memiliki tabel routing statik yang di setting secara manual oleh para administrator jaringan. Routing statik pengaturan routing yang paling sederhana yang dapat dilakukan pada jaringan komputer. Menggunakan routing statik murni dalam sebuah jaringan berarti mengisi setiap entri dalam forwarding tabel di setiap router yang berada di jaringan tersebut
Penggunaan routing statik dalam sebuah jaringan yang kecil tentu bukanlah suatu masalah, hanya beberapa entri yang perlu diisikan pada forwarding table di setiap router. Namun jika dilakukan step ini maka dapat membayangkan bagaimana jika harus melengkapi forwarding tabel di setiap router yang jumlahnya tidak sedikit dalam jaringan yang besar. Routing statik dengan menggunakan next hop (gateway) cocok digunakan untuk jaringan multi-access network atau point to multipoint sedangkan untuk jaringan point to point, cocok dengan menggunakan exit interface dalam mengkonfigurasi-statik-router.
Recursive route lookup adalah proses yang terjadi pada routing tabel untuk menentukan exit interface (keluarnya data) mana yang akan digunakan ketika akan meneruskan paket ke tujuannya.
Berikut ini adalah karakteristik dari static routing:
- Tidak akan mentolerir jika terjadi kesalahan pada konfigurasi yang ada. Jika terjadi perubahan pada jaringan atau terjadi kegagalan sambungan antara dua atau lebih titik yang terhubung secara langsung, arus lalu lintas tidak akan disambungkan oleh router.
- Konfigurasi routing jenis ini biasanya dibangun dalam jaringan yang hanya mempunyai beberapa router, umumnya tidak lebih dari 2 atau 3.
- Informasi routingnya diberikan oleh orang (biasa disebut administrator jaringan) secara manual.
- Pada satu router hanya memiliki satu table routing.
- Jenis Routing Static ini biasanya digunakan untuk jaringan kecil dan stabil.
Keuntungan Routing Static :
- Lebih aman daripada dynamic routing karena tidak rentan terhadap serangan spoofing.
Kelemahan Routing Static :
- Rentan terhadap kesalahan penulisan dan lebih merepotkan dibandingkan dynamic routing.
2. Dynamic Routing
Routing dimanis adalah sebuah router yang memiliki dan membuat tabel routing secara otomatis.
dengan menggunakan lalu lintas jaringan dan juga dengan saling berhubungan antara router lainnya. Protocol routing mengatur router-router sehingga dapat berkomunikasi satu dengan yang lain dan saling memberikan informasi satu dengan lain dan saling memberikan informasi routing yang dapat mengubah isi forwarding tabel, tergantung keadaan jaringannya. Dengan cara ini, router-router mengetahui keadaan jaringan yang terakhir dan mampu meneruskan data ke arah yang benar. Dengan kata lain, routing dinamik adalah proses pengisian data routing pada tabel routing secara otomatis.
Berikut ini adalah karakteristik dari static routing:
- Informasi routingnya tidak lagi diberikan oleh orang (manual), melainkan diberikan oleh software.
- Apabila salah satu jalur yang ada mengalami gangguan atau kerusakan peralatan, maka router akan secara otomatis akan mencari ganti dari jalur yang tidak bisa dipakai lagi.
- Menangani jaringan yang lebih kompleks dan luas, atau jaringan yang konfigurasinya sering berubah ubah (koneksi putus-nyambung).
- Jaringannya cerdas (sudah menggunakan komputasi).
- Memerlukan routing protokol untuk membuat tablerouting dan routing protokol ini bisa memakan sumber daya komputer.
Keuntungan Routing Dynamic :
- Lebih mudah untuk mengatur network yang besar karena Router akan memilih jalur lain bila ada suatu jalur yang rusak.
Kelemahan Routing Dynamic :
- Update ARP table dibagikan ke semua komputer, berarti mengkonsumsi bandwith butuh RAM untuk menentukan jalur terbaik bila terjadi down karena jalur ditentukan oleh sistem, bukan admin.
comment 0 komentar
more_vert