MASIGNALPHAS2101
6680671983845063762

Cara Mengatasi Kejenuhan Mahasiswa Tingkat Akhir - 1

Cara Mengatasi Kejenuhan Mahasiswa Tingkat Akhir - 1
Add Comments
2/03/2017

Selalu ada cerita yang menarik buat diceritain dengan menulis, tulisan ini hanya sebuah catatan kejenuhan mahasiswa tingkat akhir seperti guhe. 
Ya dimana enggak, Final Project? Tugas Akhir? Hm, sucks!! Gak kelar kelar…
Tugas-Tugas yang gak berkesudahan dan gak ada titik terangnya mejadikanku kalah Start dengan mahasiswa mahasiswa lainya. Stag, mentog, loyo gak bisa mikir.
Ditambah lagi orang tuaku baru saja dapat musibah, usahanya hampir bangkrut sebab tandan sawit menurun. Motor ku ilang dicolong di kosan. Hidup ku makin lengkap ketika sarmiyem, sarminah, dan sartini (gebetan-gebetan ku) satu persatu pergi ninggalin aku. Tapi aku gak pernah putus asa, cuma sekali dua kali mau gantung diri.

Tinggi badan ku sekitar 168 cm, dan berat badan 56 kg. Bisa kebayang sekurus apa aku saat ini?. Bahkan beberapa orang ada yang nyangka aku ngobat. Aku iyain aja, “aku ngobat… ngobat nyamuk.” 
Aku gak sendirian, banyak diantara teman teman lain mengalami hal yang sama denganku, bahkan ada yang jauh lebih memprihatinkan daripada aku. 
Santai Mamen, percaya gak, temen-temen seniorku yang udah lulus kuliah dan terbilang apes pas kuliah, dua kali ngulang dimata kuliah yang sama, kariernya sekarang cukup menjanjikan. Mungkin ketempa mentalnya kali ya pas bikin tugas tugas/TA waktu itu.
Ada juga temen-temen senior yang nyari aman; tugas-tugas digampang-gampangin, kuliah lurus-lurus aja, Tugas Akhirnya cuma nempelin alat aja gak ada masalah sama kelulusannya kok. Bahkan lulus dengan predikat terbaik.
Mungkin ini berat bagi temen-temen. Tapi kalian harus bisa melihat ke bawah, masih ada yang lebih apes. Dan mungkin di bawah kalian masih ada yang lebih lebih lebih apes lagi.

Anyway?
Gimana caranya agar bisa survive...

(Km: Ari S, Image Source)
Hestech Indonesia

Innovasi di bidang Teknologi, Listrik, Teknik Komputer dan gaya Hidup. Info lainnya tentang praktik konservasi berbasis Sains, inovasi, dan kearifan lokal